Membuat kisi-kisi soal itu gampang-gampang susah. Gampang bagi mereka yang sudah bisa. Kalau yang belum bisa ya akan terasa susah. Karena pembuatan kisi-kisi soal kadang memang tidak diajarkan di bangku sekolah atau kuliah. Jadi kita harus belajar dari semua orang dan dari media yang lain. Disini saya akan berbagi pengalaman dalam membuat kisi-kisi soal.
Orang yang membuat kisi-kisi soal tidak harus membuat soal. Jadi dalam pembuatan soal, yang lebih penting adalah pembuatan kisi-kisinya. Yang harus diperhatikan dalam membuat kisi-kisi soal adalah :
- Penyebaran soal
- Kita harus memperhitungkan penyebaran soalnya. Jangan sampai hanya berada pada satu kompetensi saja.
- Kita harus memperhitungkan juga, berapa banyak soal yang harus kita buat pada soal Pilihan ganda, isian dan uraian. Misal kita akan membuat soal Pilihan ganda 30 soal, Isian 10 soal, uraian 5 soal. Terus kompetensi yang akan kita ujikan ada 4, maka perhitungannya 30 : 4 = 7,5 berarti tiap kompetensi dibuat 7 soal, dan ada yang 8 soal. Untuk isian 10 : 4 = 2,5 berarti tiap kompetensi dibuat 2 soal dan ada yang 3 soal. Untuk uraian 5 : 4 = 1,25 berarti tiap kompetensi dibuat 1 soal dan ada yang 2 soal.
- Pembuatan jawaban pengecoh
- Dalam membuat jawaban pengecoh harus setara. Contoh dalam soal “Ibukota provinsi Jawa Timur adalah : a. Denpansar, b. Surabaya, c. Jakarta, d. Semarang. Tidak boleh dengan jawaban a. Merah, b. Surabaya, c. Daging, d. Mangga.
- Penyajian gambar harus memiliki makna
- Dalam pembuatan soal, penempatan gambar harus memiliki makna. Contoh

Gambar jam dinding menjadi tidak bermakna karena sudah disebutkan dalam soal.
Soal yang betul adalah

Contoh kisi-kisi soal unduh disini
Contoh kartu soal unduh disini